Selasa, 29 September 2015

Mitos jangan menjual jarum dan garam pada malam hari,bikin bangkrut

Mitos di atas sampai saat ini bahkan masih sangat dipercaya oleh sebagian besar para pedagang. Karena kepercayaan ini menurut mereka memang benar adanya,alasannya menjabarkan banyak hal yang ujung-ujungnya berhubungan dengan mistis.Karena bagi mereka mau tidak mau,percaya atau tidak hal ini bukan hanya sekedar mitos belaka.
Dari jaman dahulu kala,jarum dan garam dipercaya merupakan salah satu media yang digunakan dalam proses ghaib. Hal ghaib yang dimaksud disini adalah teluh atau santet. Yang namanya teluh atau santet tentunya dilakukan bukan untuk hal yang baik.

Sebagai perumpamaan misalnya sesama para pedagang yang merasa pesaingnya lebih ramai maka akan timbul rasa iri dan sakit hati,sehingga menumbuhkan prasangka-prasangka yang sebenarnya itu tumbuh karena berkembangnya pikiran-pikiran buruk yang diciptakannya sendiri.
Namun karena tidak mampu menguasai diri dan menjaga kebersihan hati maka dihalalkanlah segala cara untuk membalas sakit hatinya,salah satunya dengan cara mengirim teluh atau santet dengan tujuan usaha pesaingnya akan bangkrut. Dengan begitu puaslah hatinya meski sesungguhnya hal ini sangat dibenci oleh ALLAH SWT,karena kita telah menjadi musryik bersekutu dengan iblis.

Karena itu dilarang menjual jarum dan garam pada malam hari,karena bisa saja garam dan jarum tersebut akan dipergunakan untuk menabur teluh diwarung tempat membeli itu sendiri atau ditempat lain. Karena ketika malam hari penerangan tentu sangat terbatas. Hal ini mempermudah si pelaku melakukan aksinya. Hiii serrreeemmmm

Pada masa dulu,penerangan setiap rumahpun sangat minim. Kebanyakan mereka hanya menggunakan lampu minyak seadanya. Nah teman,mitos ini juga dimaksudkan agar antara sipenjual dan pembeli terhindar dari bahaya misal tertusuk jarum yang bisa saja menimbulkan infeksi dan memerlukan biaya sangat besar atau bahkan berujung kematian karena penanggulangan yang sembrono. Kalau sudah sakit,pasti perlu uang untuk berobat ya teman. Pada masa dulu untuk makan saja sudah kesulitan,apalagi untuk biaya pengobatan.